Tradisi Wirid Yasin Rutin Masyarakat Ujungbatu
Dikalangan masyarakat Rokan Hulu, tradisi wirid yasin merupakan tradisi lama yang sudah berjalan turun temurun baik yang diselenggarakan oleh bapak bapak ataupun ibu ibu. Waktu penyelenggaaan wirid yasin bisa berbedaa beda antara satu tempat dengan yang lainnya, bisa malam hari, kadangkala juga bisa diselenggarakan sore hari dan tempat penyelenggaraannya biasanya dari rumah ke rumah anggota perwiridan. Untuk di Ujungbatu salah satu yang menyelenggarakan tradisi wirid yasin adalah jamaah mesjid Darul Iman, dimana untuk ibu ibu di adakan pada sore hari kamis, dan bapak bapak pada malam harinya.
Sekilas tentang Mesjid Darul Iman
Mesjid Darul Iman Ujungbatu adalah mesjid yang kedua di bangun di Kota Ujungbatu, dimana mesjid yang tertua adalah mesjid Raya Al Ikhsan Ujungbatu. Mesjid Darul Iman ini awalnya adalah pengembangan Surau Darul Iman yang di Bangun Oleh Buya Amran Malin Mudo sekitar awal tahun 80-an. ketika jumlah penduduk semakin padat akibatnya banyaknya pendatang, melalui bapak RT 02 Chairul Anwar merasa perlu mengembangkan surau ini menjadi sebuah mesjid agar bisa menampung jamaah lebih banyak akhirnya di awal tahun 90-an hal ini bisa terwujud menjadi mesjid setelah mendapatkan tanah wakaf dari Alm. Bapak H Abdul Ghani. Kepengurusan mesjid Darul Iman telah silih berganti, dimana pengurus awalnya adalah H Edy Tyawarman, (Alm) Syamsul Kamar, (Alm) Alirman dan saat ini yang menjadi ketua pengurus nya bapak Drs. Syamsurizal. HS, MM, MBA. Mesjid Darul iman ini cukup besar dimana mampu menampung jamaah hampir 1000 orang. dan juga Mesjid Darul Iman ini terletak di lokasi yang strategis di pinggir jalan lintas kabupaten Rokan Hulu.
Wirid Yasin Bapak Bapak Mesjid Darul Iman
Keberadaan Mesjid Darul Iman di Lingkungan RK Harapan atas Ujungbatu khusunya RT 002 RW 10, dirasa belum cukup mampu untuk mengakomodir, ikatan silaturrahmi antar sesama jamaah, apalagi ditengah kesibukan rutinitas pekerjaan sehari hari masing masing jemaah dengan yang lainnya membuat, mesjid jarang bisa terkunjungi, dan masyarakat sekitar lebih cendrung untuk memilih shalat dirumah masing masing, sehingga volume tatap muka antar warga jarang terjadi, bahkan banyak yang tidak saling kenal mengenal antara satu dengan yang lainnya.
Melihat hal ini , pertengahan tahun 2010 terbersit ide oleh kaum muda RT 002 untuk membuat ikatan organisasi yang rutin yang lebih bisa mempertemukan warga sekitar mesjid Darul Iman sehingga ikatan silaturrahmi bisa lebih intens dan semakin erat. Ide ini pun tambah berkembang di warga rumah petak, yang selama ini jarang terlibat di kegiatan kemasyarakatan di sekitar mesjid darul Iman. Akhirnya semua tokoh muda seperti Husni, Rajab, Zeprianto, Parjito, Suwandi dan lainnya membuat konsep akan membentuk wirid kaum bapak menyusul wirid yasin kaum ibu yang lebih dahulu terbentuk. Setelah bulat kata mufakat, perihal inipun disampaikan ke pak RT Chairul Anwar dan mendapat sambutan positif.
Setelah mendapat persetujuan RT, akhirnya dibuat undangan untuk wirid pertama sekaligus didalamnnya di agenda pembentukan pengurus wirid yasin, dan rumah yang di tunjuk adalah rumah Zeprianto.
Undangan yang disebar lebih kurang 100 undangan, dan hampir semuanya bisa hadir, sehingga berjalan wirid yasin yang pertama dan terbentuk kepengerusan wirid yasin dengan ketua Drs, Multazum.
Saat ini anggota wirid yasin semakin bertambah banyak, dari data yang tercatat di sekretaris wirid bapak Raden Yana, sudah mencapai 80 anggota lebih di tahun 2015 ini.
keberadaan wirid yasin ini saat ini selain sebagai media silaturrahmi, ternyata bisa juga dimanfaatkan untuk media sosialisasi lainnya, baik dari penurus mesjid Darul Iman , maupun dari pemerintah dareah melalui RT.
demikian sekilas tentang wirid yasin mesjid Darul Iman yang sampai saat ini masih berjalan eksis.
Komentar