ASAL MUASAL NAMA PENDALIAN

Foto Kantor Desa Pendalian

ASAL MUASAL NAMA PENDALIAN

       

Secara historis dahulu Pendalian merupakan wilayah kerajaan Rokan IV koto. Nama desa Pendalian secara terum temurun dikisahkan berasal dari kata “Pandai” dan “Plian”. Pandai artinya dalam bahasa indonesia memiliki kemampuan, sedangkan Plian artinya Pilihan. Dikisahkan ketika itu di zaman kerajaan Rokan , jumlah penduduk ibukota kerajaan yang terletak di Koto sembahyang Tinggi telah padat, untuk itu raja merasa perlu untuk menambah areal ladang dan pemukiman penduduk yang baru sehingga nantinya akan memperluas wilayah kerajaan.  

Singkat cerita,  diberikanlah mandat untuk mencari areal ladang dan pemukiman baru ini kepada tiga kelompok yang masing-masing dipimpin oleh orang yang alim dalam beragama. Kelompok pertama dipimpin oleh imam yang bergerak menuju hilir sungai rokan, kelompok kedua dipimpin oleh Khotib menuju hulu sungai rokan, dan kelompok ketiga dipimpin oleh bilal menuju hulu  sungai siasam sekarang.

        Penyebutan Nama pendalian itu sendiri di kaitkan dengan kisah perjalanan kelompok ketiga yang dipimpin bilal. Pada suatu ketika setelah berjalan jauh menuju hulu sungai siasam, rombongan bilal menemukan sungai tersebut bercabang dua dan diantara cabang sungai tersebut tumbuhlah sebatang pohon pauh yang sangat besar dengan dua cabang yang hampir sama besar yang arahnya masing masing menuju dua cabang sungai tersebut.

Pauh adalah sejenis pohon mangga kampung yang buahnya lebih kurang sebesar kepalan tangan. Karena letih berjalan rombongan bilal istirahat dibawah pohon pauh tersebut yang kebetulan sedang berbuah lebat. Sambil istirahat rombongan bilal menikmati buah pauh dari dua cabang yang berbeda tersebut. Pada cabang pertama buah yang dimakan selalu terasa asam, dan pada cabang kedua, kadang asam dan kadang manis tergantung pandainya rombongan memilih buah pauh tersebut.

        Akhirnya untuk memudahkan dalam menyebut suatu tempat atau simbol, rombongan bilal menamai sungai yang berada di cabang pohon pauh yang berbuah asam menjadi “Si Asam”, akhirnya sekarang menjadi Siasam, dan sungai yang berada pada cabang pauh yang lainnya “Pandai Plian”, dalam bahasa melayu disingkat “pandaiplian”, dan sekarang lambat laun menjadi Pandalian. Dan akhirnya rombongan bilal memutuskan untuk membuka ladang dan pemukiman baru, menuju hulu sungai searah buah pauh yang kadang asam dan kadang manis, atau plian plian dalam bahasa melayu, yang sekarang menjadi desa Pandalian atau Pendalian.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTONG EKOR IKAN JUARO MENGELUARKAN BAU KOTORAN MANUSIA

SIHIR ILMU TINGGAM IKAN PARI SUNGAI ROKAN

ASAL MUASAL UJUNGBATU ROKAN

Makanan Tradisional Rokan Tumis Pucuk Seminyak

MANCING IKAN PATIN SUNGAI ROKAN UMPAN BAKWAN

DAUN BAKUNG BISA UNTUK OBAT DAN MASAKAN