SEJARAH MASUKNYA AGAMA ISLAM DI BUMI MELAYU ROKAN
PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI BUMI MELAYU ROKAN
Sulit untuk mengidentifikasi kapan masuknya agama Islam di Bumi Melayu Rokan, karena minimnya catatan ataupun prasasti yang menunjukkan angka penanggalan masuknya agama Islam tersebut. Namun berdasarkan cerita dari mulut ke mulut Agama Islam dibawa ke Bumi Melayu Rokan oleh Sutan Harimau dan Sutan Janggut. Dari curai paparan dikabarkan mereka berdua datang dari Aceh, namun dari beberapa literasi kami menemukan mereka adalah putra dari Datuk Ketemenggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang yang bermukim di Pariangan Padang Panjang Sumatera Barat. Di kota Pariangan, agama islam telah mulai menyebar dan telah dianut oleh sebagian masyarakatnya.
Sebelum
terbentuk kerajaan Pagaruyung, Datuk Ketemenggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang
adalah dua orang bersaudara yang memiliki
pengaruh besar di Minang Kabau. Namun sejak kedatangan
Adityawarman dari kediri yang akhirnya menjadi menantu datuk Ketemenggungan dan
membentuk kerajaan Pagaruyung, pengaruh kedua Orang Datuk ini mulai berkurang
seiring menguatnya pengaruh kekuasaan kerajaan Pagaruyung. Walaupun tidak ada sejarah peperangan dalam pendirian kerajaan
Pagaruyung di ranah minang, Datuk
Ketemenggungan dan Datuk Perpatih Nan Sabatang memilih mengasingkan diri keluar dari Pariangan.
Kedua datuk ini masing masing memiliki satu orang putra yaitu Sutan Harimau dan Sutan Janggut. Setelah ayah mereka tidak lagi mememiliki pengaruh, mereka juga keluar meninggalkan Pariangan untuk menyebarkan agama islam.
Sutan
Harimau dan Sutan Janggut bertualang keluar dari pariangan dengan menyusuri
sungai kampar menuju Selat Malaka, selanjutnya sampai di muara, dengan menyusuri pantai
akhirnya Sutan Harimau dan Sutan Janggut, masuk dari muara Sungai Rokan atau dari Bagan Siapi api sekarang menuju hulunya.
Selama perjalanan menyusuri sungai Rokan
Sutan Harimau dan Sutan Janggut tidak menjumpai keramaian, suasananya begitu hening, tenang dan damai. Yang mereka jumpai hanyalah satu dua rumah di pinggiran sungai yang
dihuni oleh suku sakai yang masih memeluk kepercayaan animisme. Biasanya mereka akan selalu menjumpai keramaian perkampungan penduduk. Mereka juga berasal dari dunia yang ramai di Pariangan dan selama perjalanan sebelumnya seluruh negeri serta
perkampungan yang pernah mereka lalui juga selalu ramai. Ketika mengairi sungai Rokan ada suasana yang berbeda, keheningan sungai membuat keduanya merasakan kedamaian. Hati mereka terasa sangat damai dan tenang. Akhirnya sungai itu mereka sebut menjadi “ Sungai Rokan” . Rokan berasal
dari bahasa Arab dengan asal kata “Rokana” yang artinya Damai.
Begitu
sampai di Kualo Pusako sekarang, Sutan Harimau dan Sutan Janggut, berpisah,
dimana Sutan Janggut masuk ke sungai Rokan Kanan dan Sutan Harimau masuk ke
sungai Rokan Kiri. Dari perjalanan itulah akhirnya daerah Rokan Kanan seperti Pasir
Pengaraian, Kasimang, Dalu Dalu, Muara Rumbai, Kota Tengah dan lainnya berhasil di islamkan oleh Sutan Janggut dan
didaerah Rokan Kiri seperti Muara Dilam, Kotalama, Ujungbatu, Lubuk Bendahara
dan Rokan di islamkan oleh Sutan Harimau.
Nama Sutan Harimau termasuk di kisah kan dalam sejarah Kerajaan Rokan ketika di perintah oleh Sultan Sipedas Padi dari tahun 1519 - 1572 M. Selama perjalanannya menuju hulu sungai, Sutan Harimau yang disebut juga “Syekh Tengku Sulaiman” berhasil mengislamkan beberapa perkampungan sakai. Seperti di daerah Muara Dilam yang waktu itu selalu terlibat perseteruan berhasil di damaikan dan beliau berhasil menyebarkan agama islam disana. Bahkan sempat menikah dan memiliki keturunan dengan salah satu putri dari tetua suku sakai yang ada . Setelah masyarakat memeluk agama islam di Muara Dilam, selanjutnya Sutan Harimau melanjutkan perjalanan kehulu Sungai Rokan dimana disana sudah terdapat kerajaan Rokan dengan raja Sultan Sipedas Padi.
Dengan kepiawaiaannya menyebakan ajaran islam dengan cara damai akhirnya kerajaan rokan berhasil diislamkan. Selanjutnya beliau meneruskan perjalanan menuju hulu sungai Siasam sekarang dan bermukim di daerah Pendalian bagian hulu yaitu disungai tampak. Disana beliau mendirikan surau untuk menyebarkan agama islam. Banyak masyarakat kampung pendalian yang beguru kepada beliau, selain belajar agama islam dikabarkan beliau juga memiliki banyak kesaktian dan kekramatan. Sampai suatu suatu hari ketika masyarakat pendalian berkunjung, tidak bisa menemukan Sutan Harimau atau Syekh Tengku Sulaiman, bahkan suraunya pun ikut hilang. Kalau dalam kajian tasawuf diistilahkan dengan mati muksya artinya kematian yang raib jasad dan ruh. Sampai saat ini ada beberapa peninggalan beliau yang juga ikut raib namun kadangkala bisa dilihat sebagian orang. Peninggalan tersebut dipercaya masyarakat Pendalian berubah menjadi makhluk halus yaitu harimau sungai tampak yang besar salah satu kakinya, buaya putih, dan angsa. Semua hewan ini dulunya adalah ternak dari Sutan Harimau ketika masih hidup di sungai Tampak Pendalian.
Itulah sekilas catatan tentang asal mula masuknya agama
islam di Bumi Melayu Rokan. Rangkuman ini didapat dari curai paparan dan
tulisan orang tua tua terdahulu. Maka berdasarkan kisah tersebut, Agama Islam masuk ke Bumi Melayu
Rokan pada abad ke – 15 masehi, atau pada masa pemerintahan Sultan Sipedas Padi
yang memerintah kerajaan Rokan dari tahun 1519-1572 M.
Komentar