ASAL MUASAL NAMA DESA PEMATANG TEBIH

 

ASAL MUASAL NAMA DESA PEMATANG TEBIH


Desa Pematang Tebih merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Ujungbatu. Desa ini adalah pemekaran dari Desa Suka Damai Kecamatan Ujungbatu yang pada waktu itu masuk ke Kecamatan Tandun. Secara demografis Desa Pematang Tebih berbatasan dengan desa Sungai Kuning di sebelah utara, desa Lubuk Betung disebelah barat, desa Suka Damai di sebelah selatan dan desa Ngaso serta desa Sangkir di sebelah timur. Desa ini memiliki luas 1527 Ha yang terdiri dari 5 dusun yaitu dusun I Sukamaju, Dusun II damai2, Dusun III Bukit Raya, Dusun IV Suka Karya dan dusun V Suka Makmur.

Nama Pematang Tebih,  secara historis tidak terlepas dari sejarah tentang “Danau Seseak Jalo” yang terdapat pada wilayah kerajaan Rokan ketika itu. Dimasa pemerintahan Raja Rokan Yang Dipertuan Sakti Lahit (1645 – 1704 M), kerajaan rokan memperluas kerajaannya sampai ke arah hilir sungai Rokan yaitu di Koto Kocik Lubuk Bendahara. Di kisahkan ketika itu wilayah Ujungbatu sekarang masih merupakan rawa rawa yang unik. Rawa ini di apit oleh dua pematang atau dataran yang luas dan dua buah bukit. Pematang itu akhirnya diberi nama Pematang Puti dan Pematang Tebih, sedang bukit tersebut di beri nama Bukit Suligi dan Bukit Langgak.

Rawa tersebut, menjadi lahan atau sarana bagi masyarakat Koto Kocik untuk mendapatkan ikan sebagai lauk pauk. Karena banyak ikan yang terdapat dalam rawa tersebut, akhirnya rawa tersebut di namakan “ Danau Seseak Jalo “, yang berarti hanya dengan sekali melempar jala, sudah bisa mendapatkan ikan untuk kebutuhan lauk pauk dalam sehari. Penyebutan kata Pematang Tebih dimulai dari kejadian yang dijumpai oleh masyarakat dalam setiap kunjungan ke “Danau Seseak Jalo “  tersebut ketika itu untuk mencari ikan. Masyarakat akan selalu menemui banyak burung belibis pada pematang yang mengapit danau di sisi barat. Pematang tersebut selalu menjadi tempat berkumpulnya burung belibis.

Akhirnya secara lambat laun pematang tempat berkumpulnya burung belibis diberi nama “ pematang Belibih “. Belibih adalah penyebutan nama burung belibis dalam bahasa melayu Rokan. Untuk menunjukkan suatu tempat dalam bahasa melayu rokan di sebut dengan kata “ iten “ yang artinya disana. Sehingga bahasa melayu Rokan untuk Penunjukan pematang tempat berkumpulnya burung belibis tersebut menjadi “Pematang Iten Belibih “. Lambat laun karena model dialog bahasa melayu rokan banyak yang disingkat maka kata “ Pematang Iten Belibih “ menjadi “ Pematang Ten Bih “, dan lambat laun singkatan tersebut saat ini menjadi Pematang Tebih.

    Pada saat wilayah Koto Kocik Lubuk Bendahara mulai berkembang dan meluas sampai menjadi sebuah perkampungan baru di Koto Ujungbatu Tinggi bahkan sampai ke Durian Sebatang, eksistensi Danau Seseak Jalo dengan Pematang Tebih sebagai salah satu latar tempat berkumpulnya burung belibis, masih sering di jumpai para nelayan. Namun setelah air danau mulai mengering, dan tidak ada lagi rawa rawa, dan Danau Seseak Jalo menjadi wilayah darat yang menjadi sebuah perkampungan dengan nama awal “ Koto Ruang “ yang merupakan cikal bakal Kota Ujungbatu, barulah Burung Belibis tidak di jumpai lagi, namun penamaan wilayah Pematang Tebih tetap melekat sampai sekarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTONG EKOR IKAN JUARO MENGELUARKAN BAU KOTORAN MANUSIA

SIHIR ILMU TINGGAM IKAN PARI SUNGAI ROKAN

ASAL MUASAL UJUNGBATU ROKAN

Makanan Tradisional Rokan Tumis Pucuk Seminyak

MANCING IKAN PATIN SUNGAI ROKAN UMPAN BAKWAN

DAUN BAKUNG BISA UNTUK OBAT DAN MASAKAN