Asal Suku Melayu Di Ujungbatu




Bicara tentang ras rumpun melayu, berbeda dengan istilah kata suku melayu. Jika bicara tentang ras rumpun melayu maka identik dengan asal usul suku bangsa yang mendiami nusantara yang sebagian besar terdiri dari ras rumpun bangsa melayu, baik yang datang pada zaman purba sebelum mengenal logam ataupun setelah mengenal logam. 

Merujuk dari berbagai referensi kata melayu berasal dari bahasa Sanskerta yaitu kata melaya dari kata Malayadvipa merujuk kepada sebuah propinsi di pulau yang kaya emas dan perak. Disana berdiri bukit yang disebut dengan Malaya yang artinya sebuah gunung besar (Mahamalaya). Sehingga bangsa melayu disebut juga sebagai orang gunung yang menjadi cikal bakal adanya bangsa melayu di nusantara. 

Migrasi ras rumpun melayu ke indonesia khususnya sumatera terjadi dalam periode 2 gelombang besar, yaitu pada tahun 2500 SM dan pada 500 SM. Migrasi besar besaran ini sebagai akibat adanya ekpansi dari kerajaan champa (yaitu sebuah bangsa parsi lama atau iran tua). Migrasi yang terjadi Pada 2500 SM adalah rumpun proto melayu, yang membawa kebudayaan batu yang akan menjadi asal muasal suku melayu tua yang saat ini menjadi cikal bakal suku tradisional masing masing dareah di indonesia, seperti kalau di sungai rokan adalah suku sakai, bonai, talang mamak dan lainnya. 

Migrasi yang kedua terjadi pada tahun 500 SM adalah deutro melayu yang membawa kebudayaan perunggu yang lebih mengenal tekhnologi sehingga kedatangannya membuat suku melayu tua terdesak dan lari kepedalaman.  

Rumpun melayu di riau berdasarkan tempat bermukimnya bisa dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : 
  1. Melayu Riau Kepulauan, yaitu masyarakat Melayu Riau yang bermukim di kawasan provinsi Kepulauan Riau, yang terdiri dari:
    • kabupaten Bintan
    • kabupaten Karimun
    • kabupaten Kepulauan Anambas
    • kabupaten Lingga
    • kabupaten Natuna
    • kota Batam
    • kota Tanjung Pinang
  2. Melayu Riau Daratan, yaitu masyarakat Melayu Riau yang bermukim di kawasan provinsi Riau, yang terdiri:
    • Melayu Riau Pesisir:
      • kabupaten Bengkalis
      • kabupaten Rokan Hilir
      • kota Dumai
      • kabupaten Kepulauan Meranti
      • kabupaten Siak
      • kabupaten Indragiri Hilir
    • Melayu Riau Pedalaman:
      • kabupaten Kampar
      • kabupaten Rokan Hulu
      • kabupaten Kuantan Singingi
Untuk sungai rokan dewasa ini yang secara mayoritas mendiaminya adalah deutro melayu, sedangkan proto melayu hampir tak pernah lagi dijumpai. Menurut sejarah pembentukan kerajaan rokan  yaitu di zaman raja rokan Sutan Sipedas padi, diadakan ekspansi perluasan wilayah kerajaan, kedaearah daerah yang lebih dulu terbentuk perkampungan proto melayu dari suku sakai, dimana ketika itu ada 4 perkampungan suku sakai yaitu kampung Tinjau laut diatas batu bulan, kampung Koto Berhala yang terletak diantara rokan dan muara tibawan, kampung Parit Batu yang terletak di hulu sungai siki Lubuk Bendahara, dan kampung Bukit Kinayang yang juga terletak di mudik Lubuk Bendahara. 

Karena tidak mau bertuan ke raja rokan akhirnya suku sakai yang mendiami perkampngan tersebut mengungsi dan hijrah sampai ke bonai dan duri. sehingga bisa dipastikan berdasarkan pola kehidupan masyarakat proto melayu, maka yang mendiami sungai rokan saat ini eks khususnya kerajaan rokan adalah ras rumpun deutro melayu dari kerajaan champa.

Untuk Kota Ujungbatu berdasarkan asal muasal, maka masyarakat yang mendiami ujungbatu adalah migrasi deutro melayu dari kerajaan rokan, yang seiring dengan perkembangan wilayah dan juga bertambahnya masyarakat, maka deutro melayu yang ada di kerajaan rokan dibagi dan membentuk bermacam-macam suku berdasarkan asal muasal keturunan. 

Jumlah anggota suku terbesar saat ini di ujungbatu adalah suku melayu godang dengan pucuk adat Datuk Bendaharo. Suku melayu godang yang dimaksudkan disini adalah hubungan kekerabatan berdasarkan sejarah keturunan yang membentuk sebuah klan, atau kalau di batak menjadi sebuah marga.  Istilah penamaan suku ini identik dengan pembagian suku suku yang ada di Sumatera Barat yang juga menganut azas matrilineal dalam kebudayaannya.

Jika dikilas balik menurut berbagai catatan sejarah, munculnya suku melayu di awali sejak adanya akulturasi kebudayaan melayu degan minang kabau. Pada zaman berdirinya 2 azas pemerintahan di kerajaan Pagaruyung yang di pelopori oleh Datuk Ketemenggungan dan Datuk Perpatih Nan Sabatang, maka di saat itu terbentuklah suku suku pendukung 2 azas pemerintahan tersebut, yaitu suku koto, dan suku pliang, merupakan pendukung azas yang dicanangkan Datuk Ketemenggungan dan suku Bodi serta Caniago mendukung azas yang di buat Datuk Perpatih Nan Sebatang. Sedangkan keberadaan suku melayu ketika itu terjadi dengan adanya pernikahan putra dari kerajaan Majapahit Adityawarman yang berdarah melayu jawa, dan putri Datuk Ketemenggungan berdarah minang dari kerajaan pagaruyung. 

Ketika Aditywarman menjadi Raja di kerajaan pagaruyung, maka berkembanglah suku melayu di minangkabau. Suku melayu yang berkembang ini adalah keturunan Raja Adityawarman dan pecahan dari suku koto pliang yang berkiblat ke Datuk Ketemenggungan. sehingga kalau di minang kabau suku melayu ini adalah suku keluarga raja.

Menurut wikipedia.com , Seiring dengan pesatnya pertumbuhan populasi warga suku Malayu, pemekaran suku menjadi hal yang tak dapat dihindari. Telah terjadi pemekaran suku Malayu menjadi beberapa pecahan suku di berbagai nagari di Minangkabau, antara lain:
  • Malayu Panai
  • Malayu Gadang
  • Malayu Gadang Ranatu Kataka (Lunang)
  • Malayu Gadang Kumbuang (Lunang)
  • Malayu Gantiang
  • Malayu Lampai,
  • Malayu Lua,
  • Malayu Ampek Niniak (Empat Nenek) (Solok Selatan}
  • Malayu Ampek Paruik (Empat Perut) (Solok Selatan)
  • Malayu Bariang Ampek Paruik (Solok Selatan)
  • Malayu Koto Kaciak Ampek Paruik (Solok Selatan)
  • Malayu Durian (Malayu Rajo)
  • Malayu Kecik (Kecil) (Lunang)
  • Malayu Durian Limo Ruang (Solok Selatan)
  • Malayu Badarah Putiah,
  • Malayu Baduak,
  • Malayu Balai,
  • Malayu Baruah,
  • Malayu Bendang,
  • Malayu Bongsu,
  • Malayu Bosa,
  • Malayu Bungo,
  • Malayu Cikarau,
  • Malayu Gandang Perak,
  • Malayu Kumbuak Candi,
  • Malayu Kumbuak Harum,
  • Malayu Panjang,
  • Malayu Patar
  • Malayu Siat,
  • Malayu Talang,
  • Malayu Tobo,
  • Malayu Tongah (Tangah)
Ada 2 suku melayu yang mendiami kota ujungbatu saat ini yaitu melayu godang dan melayu tongah. dimana perkembangan suku melayu di ujungbatu di awali dengan perkembangan kampung Koto Ujungbatu Tinggi dimasa perintahan raja Rokan Yang Dipertuan Sakti Selo. 

Berdasarkan catatan  Sejarah dari ninik mamak kampung pakis, dikatakan bahwa di Ujungbatu koto tinggi ketika itu, diutuslah oleh Raja Rokan adiknya Gudimat yang ditemani Datuk Bendaharo Hitam untuk memimpin di kota Ujungbatu, dan besar kemungkinan juga berasal dari suku melayu.
Suku melayu yang di Ujungbatu ini berdasarkan penyebutannya mirip dengan pecahan dari suku koto pliang yang bawa oleh Datuk Ketemenggungan yang ada di Pagaruyung, dan berkembang pesat di zaman pemerintahan raja pertama kerajaan pagaruyung, yaitu Adityawarman.  

Sehingga kemungkinan besar suku melayu di ujungbatu juga merupakan suku keluarga raja dari kerajaan rokan, sebagaimana halnya suku melayu juga menjadi suku keluarga raja di minang kabau.  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTONG EKOR IKAN JUARO MENGELUARKAN BAU KOTORAN MANUSIA

ASAL MUASAL UJUNGBATU ROKAN

MENGENAL IKAN PERAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU PART 8

SIHIR ILMU TINGGAM IKAN PARI SUNGAI ROKAN

DAUN BAKUNG BISA UNTUK OBAT DAN MASAKAN

MENGENAL IKAN PERAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU PART 1