KEBERADAAN PERKAMPUNGAN SAKAI DI LUHAK ROKAN
KEBERADAAN PERKAMPUNGAN ORANG SAKAI DI LUHAK ROKAN
Pada
Zaman Dahulu Orang Sakai adalah salah satu suku tradisional yang mengisi
perkampungan di sepanjang Sungai Rokan yang terdapat di Propinsi Riau sekarang.
Mereka merupakan komunitas manusia yang pertama menduduki wilayah di daerah Sungai
Rokan khususnya di Luhak Rokan. Kata Luhak juga disebut Luak di Minangkabau. Luhak Rokan
yang dimaksudkan disini adalah wilayah teritorial yang terdiri dari beberapa
negeri atau perkampungan yang terletak di pedalaman dalam kawasan kerajaan
Rokan.
Secara
historis orang sakai adalah bagian dari profil masyarakat proto malayan yang
bermigrasi pada abad 2500 SM ke nusantara. Tinggi tubuh laki-laki lebih kurang
155 cm dan yang perempuan 145 cm, warna kulit coklat kehitaman dan rambut
sedikit keriting. Mereka memilliki pola hidup yang masih sangat bergantung
kepada alam dan menganut tradisi kehidupan nomaden atau peladangan berpindah.
Sebelum
Kerajaan Rokan dibentuk oleh Sultan Sipedas Padi pada tahun 1340 M, telah
terdapat 4 perkampungan sakai didalam Luhak Rokan yaitu; Kampung sakai Batu
Bulan di sekitar Rokan , serta di sekitar Lubuk Bendahara yaitu Kampung Sakai
Koto Kinayang, Kampung Sakai Parit Batu dan Kampung Saka Koto Berhala. Perkampungan
ini di pimpim oleh orang yang dituakan dalam setiap kampung tersebut.
Pada
masa pemerintahan Raja Rokan Ke – 2 atau masa pemerintahan Tengku Raja Rokan (1381
– 1454 M ), maka populasi penduduk Kerajaan Rokan semakin bertambah dengan
banyaknya Orang yang berdatangan dan menetap Di koto Sembahyang Tinggi selaku
ibukota kerajaan. Seperrti kelompok suku melayu dari Padang panjang, Suku
Moniliang dari Koto Benio Tinggi, dan lain sebagainya. Penambahan populasi ini
membuat posisi kerajaan semakin kuat dan bertambah besar.
Dengan semakin kuat dan besarnya
kerajaan rokan, maka raja rokan berkeinginan agar semua kampung sakai yang
berada di wilayahnya juga ikut patuh dan tunduk terhadap pemerintahan Kerajaan Rokan.
Maka Raja Rokan melakukan ekspansi dan menaklukkan perkampungan sakai yang ada.
Serangan pertama dilakukan ke kampung sakai di Batu Bulan, lanjut ke Kampung sakai
di Koto Kinayang, lanjut Kampung sakai parit batu dan terakhir kampung sakai
koto berhala.
Dalam setiap serangan pasukan Kerajaan Rokan
selalu mendapatkan kemenangan karena tidak mendapatkan perlawanan yang berarti.
Rata rata semua perkampungan sakai menyerah dan mau tunduk terhadap
pemerintahan Raja Rokan. Dengan demikian, maka semua perkampungan sakai
tersebut menjadi wilayah Kerajaan Rokan.
Namun
setelah berjalannya waktu, sebagian besar orang sakai tidak mau membaur dengan
khalayak ramai dan cendrung tidak menyukai tata aturan yang berlaku di Kerajaan
Rokan. Mereka cedrung menyendiri dan mengasingkan diri, akhrinya satu persatu orang
sakai di perkampungan tersebut bermigrasi jauh meninggalkan Kerajaan Rokan
bahkan kabarnya ada yang sampai ke dalam daerah Perak yang menjadi bagian dari
Negara Malaysia sekarang.
Kerana semua perkampungan sakai
ditinggalkan penduduknya, akhirnya kembali menjadi rimba, dan wilayah Luhak Rokan
menyisakan masyarakat melayu sebagai penduduknya.
Komentar