KENANGAN INDAH DI SUNGAI NGASO
KENANGAN DI SUNGAI NGASO
Sungai Ngaso adalah salah satu sungai kecil yang bermuara ke Sungai Rokan. Sungai ini hulunya berada di kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi dan bermuara di aliran Sungai Rokan yang berada di desa Ngaso Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. Dari hulu sampai ke hilir, sungai ini membelah lima buah desa yaitu, desa Tapung Jaya, desa Sukadamai, Desa Ujungbatu Timur, Kelurahan Ujungbatu dan desa Ngaso.
Diperkirakan Sungai Ngaso memiliki panjang mencapai 8 Km, dengan lebar terkecil 5 Meter dan yang terlebar dimuara mencapai 25 meter. Rata rata kedalaman air sungai Ngaso adalah mencapai 1,5 Meter.
Sungai Ngaso merupakan habitat komoditas perikanan yang kaya akan keanekaragaman hayati. Berbagai jenis ikan dulunya bisa dijumpai di sungai Ngaso. Suasana sepanjang sungai yang rimbun oleh tajuk pepohonan menambah sejuknya air sungai. Aneka kicauan burung akan mengisi hari hari di sungai ini. Masyarakat sekitar bantaran sungai, memanfaatkan sungai Ngaso dulunya sebagai tempat mandi dan mencuci dan adanya juga yang memanfaatkan sebagai air minum.
Masih terbayang dimasa kecil dulu, setelah bermain bola di halaman SMAN 1 Ujungbatu, kami akan melanjutkan mandi sambil bermain di Sungai Ngaso sebelum pulang ke rumah masing masing. Banyak dari kami yang memiliki kemampuan berenang karena sering mandi di sungai Ngaso. Selain memanfaatkan sungai Ngaso untuk mandi, kami sesekali juga mencari ikan untuk lauk dirumah. Sangat mudah sekali mencari ikan ketika itu, apalagi kalau mencari Lingkitang, sambil mandi bisa dijumpai melekat dalam batang kayu yang terendam di dalam air.
Namun sejak dirambahnya pepohonan sekitar sungai dan diganti dengan ditanam pohon sawit serta ditambah lagi dengan dibangunnya Pabrik Kelapa Sawit di bagian hulu, membuat air sungai tidak lagi bisa dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci apalagi untuk air minum apalagi saat ini debit air sudah semakin jauh berkurang. Kondisi sekitar air sungai tidak lagi sejuk seperti dulu. Ikan yang yang berasal dari sungai Ngaso pun agak geli di lidah untuk memakannya, membayangkan kondisi air sungai Ngaso saat ini tidak lagi jernih, tapi berubah berwarna kehitaman, apalagi di musim kemarau yang debit airnya kecil, dan ditambah dengan banyaknya sampah yang berserakan didalam sungai.
Saat saat tertentu kadangkala juga terlihat banyak ikan yang bergelimpangan di permukaan sungai seperti keracunan namun yang tidak bisa dipastikan apa penyebabnya. Kesan indahnya sungai Ngaso dulu, saat ini berubah menjadi angker, karena jangankan untuk mandi, untuk masuk kedalam airnya saja badan sudah geli karena membayangkan airnya yang bau dan berwarna gelap kehitaman, apalagi bagi yang memiliki jenis kulit yang sensitif bisa gatal gatal jika terkena air sungai Ngaso.
Komentar