KOTO UJUNGBATU TINGGI
KOTO UJUNGBATU TINGGI
Koto
Ujungbatu Tinggi terletak diantara Durian Sebatang dan Lubuk Bendahara sekarang.
Koto Ujungbatu Tinggi adalah cikal bakal dari Kota Ujungbatu Sekarang. Dalam
catatan sejarah Kerajaan Rokan disebutkan beberapa kali tentang nama Koto
Ujungbatu Tinggi, bahkan ada beberapa keluarga dari Kerajaan Rokan yang
bermukim di Koto Ujungbatu Tinggi dan sampai dimakamkan disana, diantaranya
Sultan Halifata’ilah, Yang Dipertuan Besar Gudimat, Paduka Syah Alam Laka dan
Yang Dipertuan Besar Ugama.
Pada
zaman Kerajaan Rokan sewaktu diperintah oleh Yang Dipertuan Sakti Selo sempat di
buat parit besar sebagai benteng pertahanan di Koto Ujungbatu Tinggi ini,
melalui adiknya Yang Dipertuan Besar Gudimat yang bermukim di sini. Sejarah
adanya parit tersebut tersambung sampai pada generasi sekarang, dan saat ini
menjadi tapal batas antara Desa Sukadamai Kecamatan Ujungbatu dan Desa Lubuk
Bendahara Kecamatan Rokan IV Koto.
Koto
Ujungbatu Tinggi pada zaman kerajaan Rokan merupakan bagian terhilir dari wilayah
kerajaan Rokan. Menurut catatan sejarah, Koto Ujungbatu Tinggi berdiri setelah
mulai padatnya penduduk Koto Kocik Lubuk Bendahara, dimana pada waktu itu adik
kandung dari Datuk Bendahara Koto Kocik ingin pula membuka kampung sendiri dan
bemukim disana. Setelah disetujui abangnya, maka Koto Ujungbatu Tinggi adalah
tempat yang dipilih olehnya sebagai tapak pemukiman dan membuat ladang.
Sampai
saat ini secara adat Koto Ujungbatu Tinggi dan Lubuk Bendahara di umpamakan
sebagai “Ujung dan Pangkal Rumah”. Sebagai perkampungan yang dibuka oleh adik
Datuk Bendahara dari Koto Kocik Lubuk Bendahara, kedua perkampungan ini sangat populer melalui sebuah pribahasa yang
berbunyi “ Ujungbatu dan Lubuk Bendahara
Adalah ibarat Adik dan Kakak yang
boajok bokalang pematang, botindik uwek batang padi”. Dan secara historis
penduduk Koto Ujungbatu tinggi awalnya secucu dan sekomonakan dengan Koto Kocik
Lubuk Bendahara karena seluruh penduduknya berasal dari Koto Kocik Lubuk
Bendahara dan sama sama berada dalam kekuasaan panji Kerajaan Rokan.
Keberadaan
Koto Ujungbatu Tinggi semakin populer pada zaman pemerintahan Yang Dipertuan
Sakti Ahmad, dimana ditabalkan seorang Andiko atau Datuk penghulu kampung di
Koto Ujungbatu Tinggi yang selevel dengan Andiko yang berada di 3 perkampungan
lainnya yaitu Rokan, Pendalian dan Lubuk Bendahara. Keberadaan Koto Ujungbatu
Tinggi di Kerajaan Rokan menggantikan Sikebau yang telah menjad rimba di tinggalkan
penduduknya bermigrasi karena efek dari Perang Padri. Secara adat seorang
Andiko pada zaman kerajaan Rokan, dianggap sebagai saudara angkat seorang raja.
Keberadaannya mewakili raja dalam membuat kebijakan disetiap perkampungan. Karena ada 4 orang Andiko di kerajaan rokan
yang mewakili 4 buah perkampungan maka disebut juga “Empat Besar Dibalai”.
Sedangkan
penamaan Koto Ujungbatu Tinggi ini berhubungan dengan letak geografis dari
perkampungan ini berada. Jika kita mengairi sungai Rokan dari hulu ke hilir
maka tebing yang tinggi dan berbatu batu dan paling ujung atau terakhir
dijumpai di sepanjang sungai Rokan
berada di wilayah Koto Ujungbatu Tinggi. Sehingga suku kata Koto Ujungbatu
Tinggi memiliki makna yaitu ; Kata “Koto” artinya nama sebuah Kampung, “Ujung”
artinya paling ujung di sungai Rokan, dan “Batu Tinggi” dimaksudkan tebing yang
tinggi dan berbatu.
Secara
Ulayat koto Ujungbatu Tinggi berbatasan dengan :
-
Sebelah Utara dengan Kecamatan Pagaran
Tapah Darussalam
-
Sebelah Selatan dengan Kecamatan Rokan IV
koto
-
Sebelah Barat dengan Kecamatan Rambah Samo
-
Sebelah Timur dengan Kecamatan Tandun.
Ulayat
Koto Ujungbatu Tinggi ini sampai sekarang menjadi wilayah dari Kecamatan
Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu. Ulayat Koto Ujungbatu Tinggi ini secara adat
turun temurun di sampaikan melalui Kata Adat yang berbunyi ; “ Ulayat Ujungbatu
berado di Sialang Bolantak Bosi tocacak pila sobatang diaur tigo serayo ko
hilir lubuk jambu, menyoborang ko bukik langgak, ayie tegolek ko kiri daerah
kunto , togolek ko kanan punyo Ujungbatu sampai ko sialang muaro birah adalah
berbatasan denga kerajaan kunto. Dari sialang muaro birah sampai ke hulu sungai
danto berbatas dengan tandun. Dari hulu sungai danto menuju bukik suligi sampai
ke Koto Ujungbatu Tinggi bobatas dengan Lubuk Bendahara.
Saat ini Koto Ujungbatu Tinggi telah menjadi
hamparan perkebunan kelapa sawit. Penduduknya bermigrasi ke wilayah yang lebih
datar yaitu wilayah Kecamatan Ujungbatu sekarang. Secara bertahap penduduk Koto
Ujungbatu Tinggi awalnya bermigrasi ke daerah Durian Sebatang Desa Sukadamai,
kemudian bermigrasi lagi ke Koto Ruang Kelurahan Ujungbatu dan akhirnya
berkembang sampai saat ini. Nama Koto Ujungbatu Tinggi juga telah berubah
menjadi Ujungbatu. Ujungbatu saat ini telah menjadi sebuah Kecamatan Di
Kabupaten Rokan Hulu yang terdiri dari 4 buah desa dan 1 kelurahan, yaitu: Desa
Sukadamai, Desa Pematang Tebih, Desa Ngaso, Desa Ujungbatu Timur dan Kelurahan
Ujungbatu.
Komentar