MITOS DI NEGERI MELAYU ROKAN KETIKA HARI HUJAN
MITOS DI NEGERI MELAYU ROKAN KETIKA HARI HUJAN
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI, Hujan adalah titik titik air yang berjatuhan
dari udara karena proses pendinginan. Proses
terjadinya hujan bisa dijelaskan sebagai berikut :
1.
Seluruh wilayah
dipermukaan bumi seperti sungai, danau
dan lautan, mengalami penguapan ke udara karena panas matahari.
2.
Seluruh uap
air yang menguap naik ke atas dan menyatu dengan udara.
3.
Tingginya suhu
udara membuat uap air menjadi embun yang menghasilkan titik titik air yang
kecil.
4.
Butiran
embun atau titik air tersebut kemudian menyatu karena dibawa angin sehingga
terbentuk awan.
5.
Ketika kumpulan
air yang terbentuk diawan tersebut semakin banyak dan semakin berat lalu jatuh
kebumi maka dinamakan hujan.
Hujan bisa terjadi
ketika hari mendung atau gelap dan bisa juga terjadi ketika hari panas dan
matahari sedang bersinar terik. Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan
terjadinya hujan panas. Kemungkinan pertama adalah awan hujan yang menutupi
suatu wilayah berukuran tidak terlalu besar sehingga matahari masih menyinari
dari sisi lainnya. Kemungkinan kedua adalah awan berukuran besar namun tidak
stabil dan memiliki lubang, sehingga memungkinkan sinar matahari masuk
menyinari Bumi. Oleh karena itu terjadilah hujan tapi panas. Sederhananya,
hujan panas terjadi ketika terdapat celah untuk matahari menyinari suatu
wilayah sehingga mengalami kedua kondisi tersebut secara bersamaan yaitu turunnya
hujan di iringi panas karena adanya sinar matahari yang tidak tertutup awan.
Hujan adalah
fenomena alam yang lazim terjadi dimana mana. Namun ditengah masyarakat Melayu
Rokan ada dua mitos yang diyakini kebenarannya yang berhubungan dengan turunnya
hujan. Yang Pertama adalah jika terjadi hujan panas atau hujan tersebut turun
ketika hari panas dan matahari sedang bersinar terik, maka di Bumi Melayu Rokan
ada mitos yang beredar di masyarakat yang mengatakan bahwa Hujan Panas tersebut
sebagai penanda “ Ada Orang Yang mati Berdarah”. Mati Berdarah ini maksudnya
kematian tidak normal yang di iringi dengan keluarnya darah dari korban yang
meninggal dunia seperti karena kecelakaan atau korban pembunuhan.
Yang Kedua adalah
Mitos akan terjadi hujan jika Suku Petopang membuat acara. Suku Petopang adalah salah suku yang terdapat
dalam Masyarakat Adat Melayu Rokan. Dikisahkan suku ini dulunya berasal dari
Pariangan Padang Panjang Sumatera Barat, yang bermigrasi ke negeri Melayu Rokan
dan saat ini menjadi salah satu suku penduduk tempatan. Dalam mitos yang
beredar disebutkan bahwa jika anggota dari Suku Petopang sedang membuat acara
syukuran atau tertimpa kemalangan akan selalu turun hujan minimal hujan gerimis.
Kedua mitos ini secara ilmiah tidak ada
keterkaitan sebagai penyebab turunnya hujan, namun secara turun temurun telah mengisi
kepercayaan yang diyakini kebenarannya ditengah masyarakat Melayu Rokan.
Komentar