PODO PANTAU

 


PODO PANTAU

Podo adalah salah satu kearifan lokal Masyarakat Melayu Rokan dalam teknik pengawetan ikan. Pembuatan podo ini mirip dengan cara membuat ikan asin yang memanfaatkan panasnya sinar matahari untuk mengeringkan ikan. Perbedaannya terletak pada pemberian garam yang sekedarnya saja pada pembuatan podo sehingga rasanya ikan Podo tersebut  tidak terasa asin sekali seperti pada ikan asin.

Jenis ikan yang dibuat menjadi Podo adalah ikan kecil sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengeringkannya. Selain itu karena garam yang diberi sekedarnya untuk pemberi rasa saja, maka fungsi garam tidak menjadi pengawet seperti pada ikan asin. Pengawetan ikan dengan membuat Podo ini sepenuhnya bergantung pada panasnya sinar matahari yang bertujuan mengeringkan ikan.

Jika ikan yang dibuat podo ikan yang besar, maka akan lambat keringnya, sehingga mudah berulat dan membusuk, sementara disisi lain tidak ada penambahan garam yang berlebihan yang bisa mengurangi proses pembusukan ikan. Hal ini berbeda dengan ketika  ikan kecil yang dibuat podo maka akan mudah mengering dibawah terik matahari, untuk itu secara arif masyarakat Melayu Rokan turun temurun, membuat ikan Podo dari ikan yang berukuran kecil.

Salah satu jenis ikan Sungai Rokan yang enak dibuat podo adalah ikan Pantau. Pada musim tertentu, atau lazim disebut masyarakat musim ikan Pantau mudik, maka populasi ikan ini sangat berlimpah disungai Rokan, sehingga kadang kadang tidak habis sekali konsumsi , maka masyarakat Melayu Rokan mengawetkan ikan Pantau tersebut dengan membuat Podo.

Ada keunikan tersendiri dari segi cita rasa jika dibandingkan antara ikan Pantau segar dengan ikan Pantau yang telah dibuat podo. Ikan Pantau yang dibuat podo, jika digoreng lebih cepat kering, tidak butuh banyak minyak serta aroma nya lebih harum dan menyengat serta menggugah selera. Dari tekstur, ikan Pantau Podo lebih renyah jika digoreng, tulang ikannya pun menjadi garing sehingga tidak menyebabkan ketulangan ketika memakannya.

Podo Pantau bisa dijumpai dipasar dan dijual seharga Rp. 15.000 per 100 gram. Karena ikan ini dijual dalam keadaan telah kering maka untuk 100 gram tersebut sudah cukup untuk 10 porsi makan orang dewasa. Di bumi Melayu Rokan Podo Pantau biasanya lazim digoreng dengan dicampur terung, sehingga menambah kelezatan dan bentuk penyajian goreng Podo Pantau tersebut apalagi jika dibuat sedikit agak pedas dengan menambahkan cabe rawit akan semakin menggugah selera.

Untuk membuat Podo ikan Pantau sangatlah mudah. Berikut akan kami sajikan cara membuat Podo ikan Pantau:
1. Bersihkan ikan Pantau yang akan dibuat podo, jangan lupa membuang sisiknya.
2. Beri garam secukupnya, jangan kebanyakan nanti malah jadi ikan asin
3. Tata ikan Pantau yang telah diberi garam kedalam wadah atau biasanya dalam talam dari seng
4. Jemur dibawah terik matahari
5. Bolak balik ikan Pantau ketika menjemurnya biar keringnya merata..
6. Setelah kering maka Podo ikan Pantau siap untuk diolah selanjutnya sesuai selera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTONG EKOR IKAN JUARO MENGELUARKAN BAU KOTORAN MANUSIA

SIHIR ILMU TINGGAM IKAN PARI SUNGAI ROKAN

MENGENAL IKAN PERAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU PART 1

Adat Meninggikan Kuburan

MANCING IKAN PATIN SUNGAI ROKAN UMPAN BAKWAN

MENGENAL IKAN PERAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU PART 8