TRADISI PEMANFAATAN GETAH DAMAR UNTUK MEMBUAT SAMPAN

 

Foto sampan di Sungai Rokan

TRADISI PEMANFAATAN GETAH DAMAR UNTUK MEMBUAT SAMPAN

Pada zaman dahulu sampan adalah sarana transportasi yang sangat dibutuhkan oleh Masyarakat Melayu Rokan. Ketika jalur transportasi darat belum sebaik saat ini, Perkampungan yang satu dan lainnya dihubungkan dengan menggunakan jalur air, sehingga salah satu sarana yang digunakan untuk melintasi air adalah sampan. Selain itu sampan juga digunakan oleh para nelayan dalam menangkap dan mencari ikan. Bagi para penambang pasir tradisional, sampan juga digunakan untuk mengangkut pasir dari dalam sungai ketempat penampungannya di pinggir sungai Rokan.

Sampan Masyarakat Melayu Rokan dibuat dari potongan papan yang ditata sedemikian rupa sehingga bisa menampung muatan sesuai kebutuhan pembuatnya. Sebelum papan tersebut di rakit menjadi sampan, maka harus dibuat terlebih dahulu rangkanya dari kayu Broti yang dibentuk sedemikian rupa dari pangkal sampai ke ujung sampan. Rangka ini berfungsi untuk tempat memakukan potongan papan yang akan dirakit serta memberi bentuk dari sampan yang akan dibuat. Biasanya bagian depan dibuat lebih lancip daripada bagian belakang yang berfungsi untuk mengurangi gesekan sampan dengan arus sungai sehingga sampan bisa melaju dengan mudah.

Papan atau kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuat sampan harus dipilih dari jenis kayu yang tahan lama bila terendam air, minimal kayu kelas kuat II seperti kayu Meranti, kulim, metasan dan sejenisnya. Dengan menggunakan gergaji panjang secara tradisional potongan kayu gelondongan dibelah tipis memanjang menjadi sebuah papan. Baru selanjutnya papan tersebut dirakit untuk dijadikan sampan.

Untuk menambal bekas lubang paku pada papan serta celah sambungan pada setiap potongan kayu dan papan digunakan getah damar. Getah damar yang didapat dari dari kayu damar dicampur dengan minyak tanah, baru selanjutnya secara manual ditempelkan pada setiap lobang dan celah yang ada pada sampan yang dibuat. Setiap celah pada sampan ditambal dua lapis yaitu pada dibagian luar  dan pada bagian dalam dari sampan dengan menggunakan getah damar tersebut.

Penggunaan minyak tanah sebagai campuran getah damar dimaksudkan untuk melunakkan sementara getah damar sehingga akan berbentuk jeli. Setelah berbentuk jeli maka mudah untuk membentuknya sebagai bahan penambal celah atau lobang pada sampan tersebut.
Setelah menunggu beberapa saat maka getah damar yang telah dicampur dengan minyak tanah tersebut akan melekat dengan sempurna pada kayu serta akan mengeras kembali seperti batu.

Getah Damar

Getah damar adalah produk hasil hutan non kayu yang didapatkan dari getah pohon damar (Agatis dammara ) atau dari jenis kayu Meranti merantian (Shorea sp). Getah ini merupakan hasil sekresi dari kulit kayu damar yang terluka atau sengaja dilukai.  pemanfaatan lain dari getah damar dewasa ini adalah untuk membuat korek api, vernis dan bahan campuran cat. Pada zaman dahulu sangat mudah untuk mendapatkan getah pohon damar ini dari hutan. Saat ini di bumi Melayu Rokan, getah damar sudah jadi barang langka, untuk mendapatkan getah damar harus di pasok dari luar daerah. Apalagi semenjak kawasan hutan lindung bukit Suligi telah berubah menjadi hamparan kebun sawit, maka tidak ada dijumpai lagi pohon kayu yang bisa menghasilkan getah damar.

Getah damar yang keluar dari pohon


Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTONG EKOR IKAN JUARO MENGELUARKAN BAU KOTORAN MANUSIA

SIHIR ILMU TINGGAM IKAN PARI SUNGAI ROKAN

MENGENAL IKAN PERAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU PART 1

Adat Meninggikan Kuburan

MANCING IKAN PATIN SUNGAI ROKAN UMPAN BAKWAN

MENGENAL IKAN PERAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU PART 8