MANCING BELUT RAWA STADION UJUNGBATU
MANCING BELUT RAWA STADION UJUNGBATU
Belut merupakan jenis ikan yang banyak digemari oleh sebagian masyarakat Melayu Rokan. Belut memiliki nama latin Monopterus albums Z, merupakan jenis ikan yang tidak memiliki sisik dan tidak memiliki sirip. Tubuhnya sekilas mirip ular, namun bedanya tidak memiliki sisik dan mulutnya kecil.
94,3 gram kadar air
37,6 gram protein
23,77 gram lemak total
2,86 gram abu
258,29% Vitamin A
191,67% Vitamin B12
103,65% isoleusin
103,23% lisin
95,68 % triptofan
93,69% treonin
91,71% valin
89,85% histidine
82,68 % leusin
75,20% protein
67,91% lemak total lipid
62,86% fosfor
44,59% niasin
30,09% seng
24,25% thiamine
24% selenium
12,75% besi
11,81% kalium
Mengingat rasa daging belut yang gurih dan kezat serta gizinya yang tinggi, maka belut banyak diburu oleh para mancing mania. Tarikan strike dari seekor belut berbeda dengan mancing menggunakan joran. Seperti bermain tarik tambang seorang mancing mania akan beradu kuat dengan belut. Mata kail yang diikat pada seutas benang tanpa joran membuat seorang hanya mengandalkan kekuatan tangan untuk melawan pertahanan belut didalam sarangnya. Jika strike berhasil maka membuahkan seekor tangkapan.
Habitat dari seekor belut adalah tanah berlumpur yang terdapat pada rawa rawa atau sawah. Belut termasuk ikan yang kurang suka berenang. Belut cendrung bersembunyi didalam lobangnya untuk menunggu mangsa yang datang. Begitu ada pergerakan mangsa didekat lobang atau sarangnya, maka belut akan langsung menyambarnya. Untuk itu umpan yang digunakan adalah mangsa alami belut tersebut dan yang lazim digunakan adalah cacing tanah. Selain itu seorang yang ingin mancing belut memerlukan keahlian khusus untuk mendeteksi lobang atau sarang karena tidak semua lobang ditanah adalah sarang belut.
Salah satu habitat yang menjadi lokasi untuk mancing belut adalah rawa rawa depan Stadion M. Djamin Ujungbatu. Kondisi tanah berlumpur dengan ketersediaan air sepanjang tahun di rawa depan stadion sangat cocok sebagai tempat belut berkembang biak, apalagi ditambah dengan rimbunnya belukar lahan terlantar lebih kurang 1,3 Ha didepan stadion, menjadikan kondisi tanah tetap sejuk walaupun ditengah terik mentari. Mancing belut di rawa stadiun juga mudah diakses karena berada disepanjang jalan yang sudah diaspal.
Bagi yang hobi mancing belut, maka rawa rawa depan stadion patut di coba. Dari hasil pengamatan kami, hampir setiap Minggu selalu nampak orang yang berburu belut di rawa ini dan membawa hasil tangkapan. Rasa daging belut yang didapat dari rawa ini juga lebih gurih dibandingkan dengan daging belut dari hasil penangkaran yang dijual di pasar.
Komentar