PERKIRAAN BIAYA PENYELENGGARAAN JENAZAH DI UJUNGBATU
TAKSIRAN BIAYA PENYELENGGARAN JENAZAH DI UJUNGBATU
Sesama muslim memiliki kewajiban terhadap saudaranya yang seakidah, Salah satu kewajiban tersebut adalah menyelenggarakan jenazah. Menyelenggarakan jenazah adalah suatu kegiatan yang dilakukan terhadap seseorang yang telah meninggal dunia. Bagi umat Islam, penyelenggaraan jenazah terdiri atas memandikan, mengafankan, menyolatkan, dan memakamkan jenazah tersebut.
Mengurus jenazah merupakan kewajiban yang wajib dilakukan atau dilaksanakan oleh orang muslim mengingat hukum mengurus jenazah adalah fardu kifayah, yang artinya jika tidak ada yang menyelenggarakan jenazah tersebut maka orang satu kampung akan berdosa dan dilaknat oleh Allah SWT.
Secara tradisi yang diwariskan turun temurun, pada zaman dahulu masyarakat Ujungbatu menyelenggarakan jenazah secara bergotong royong. Adanya biaya dan tenaga yang dikeluarkan dalam menyelenggarakan jenazah tidak dibebankan kepada ahli musibah. Semua tenaga dan biaya yang diperlukan penyelenggaraan jenazah ditanggung oleh persatuan sosial masyarakat yang ada ditengah masyarakat. Dan hal ini sangat membantu bagi keluarga yang sedang berduka.
Banyaknya kunjungan takziah kerumah ahli musibah tidak menjamin akan memudahkan ahli musibah dalam penyelenggaraan jenazah. Selain butuh biaya juga dibutuhkan tenaga dan keahlian khusus untuk menyelenggarakan jenazah. Tanpa adanya penetapan tim khusus penyelenggaraan pardhu kipayah akan sulit untuk mencari tenaga yang mau berkorban untuk meluangkan waktu untuk penyelenggaraan jenazah tersebut. Koordinasi mendadak tanpa penetapan tim membuat jenazah terbengkalai lama menunggu diselenggarakan.
Dalam menggali kuburan misalnya tidak semua orang bisa dan mau melakukannya. Butuh tenaga ekstra dan keahlian khusus untuk membuat lahat didalam kubur. Perlu kaderisasi dan apresiasi tinggi bagi pelaku yang mau meluangkan waktu untuk menyelenggarakan jenazah terutama untuk para penggali kuburan dan yang membuat lahat dari masyarakat banyak.
Begitu juga untuk yang memandikan jenazah, walaupun kadang seseorang memiliki ilmunya namun tidak punya keberanian dan mental untuk melakukannya. Tidak semua orang berani melakukan kontak langsung kepada jenazah yang bukan keluarga dekatnya. Oleh karena itu sudah sepantasnya diberikan penghargaan kepada mereka karena telah mau berkorban waktu dan tenaga demi fardhu kipayah yang sebenarnya merupakan kewajiban kita semua sebagai umat muslim.
Dalam setiap kemalangan akibat meninggal dunia pada suatu lingkungan, seperti pada lingkungan RT 02 RW 10 Ujungbatu, setidaknya ada beberapa biaya yang perlu dikeluarkan yang bersifat feksibel, diantaranya :
1. Pembelian paket lengkap untuk kain kafan dan peralatan memandikan Rp. 600.000,-
Paket lengkap kain kafan ini terdiri dari kain kafan, tikar pandan, sabun mandi, kapas, kapur Barus, minyak wangi dan gunting. Biasanya dibeli di toko yang terdapat di samping LKA Ujungbatu.
2. Biaya untuk papan lahat lengkap dengan kotak tempat penahan tanah kuburan dan nisan sementara Rp.350.000,
Biaya pembelian papan ini termasuk upah pengetaman dan perakitannya yang terdiri dari 2 buah nisan sementara, papan lahat dan kotak penahan tanah kuburan.
3. Pembelian konsumsi penggalian kubur yang menyesuaikan dengan jumlah orang yang ada, misalnya sebagai berikut
- Nasi bungkus sebanyak 15 bungkus Rp. 225.000,-
- Rokok 5 Bungkus Rp. 150.000,-
- Gorengan Rp. 30.000,-
- Aqua 2 kotak Rp. 40.000,-
- Kopi dan Teh 2 Teko Rp. 30.000,-
4. Tanda terima kasih atau penghargaan untuk pembuat lahat Rp. 150.000,-
Biasanya yang diberi penghargaan adalah pembuat lahat, sedangkan tim penggali kuburan lainnnya cukup dihargai dengan disediakan minuman, makanan dan rokok selama proses penggalian kuburan tersebut.
5. Tanda terima kasih atau penghargaan untuk yang memandikan Rp.100.000,-
Biasanya diberikan kepada ustaz atau ustazah yang memandu proses memandikan jenazah.
Total perkiraan biaya saat penyelenggaraan jenazah Rp. 1.675.000,-
Berdasarkan rincian penyelenggaraan jenazah diatas yang masih bersifat fleksibel maka ahli musibah yang tanpa persiapan apalagi keluarga tidak mampu akan memberatkan mereka. Besarnya biaya dadakan tanpa persiapan tersebut akan semakin terasa berat jika jenazah tersebut terbaring lama karena sakit. Biaya perawatan selama sakit yang menguras kantong semakin membuat terpuruk dengan tambahan biaya penyelenggaraan jenazah.
Saat ini khusus jamaah mesjid Darul Iman yang meninggal dunia dibantu oleh mesjid dengan menganggarkan dana fardhu kipayah Rp 800.000,- kepada keluarga musibah, Dan bagi anggota wirid Yasin mendapat tambahan Rp.350.000 untuk biaya kain kafan. Walaupun belum menutupi biaya penyelenggaraan jenazah akan tetapi setidaknya bisa membantu ahli musibah dari sisi biayanya. Permasalahannya tidak semua warga RT 002 merupakan jamaah mesjid Darul Iman dan anggota perwiridan. Mereka yang diluar jamaah Darul Iman dan wirid Yasin akan terpaksa menanggung biaya penyelenggaraan jenazah secara mandiri. Permasalahan kedua Yang kedua adalah Tidak ada tim khusus fardhu kipayah baik untuk lingkungan jamaah mesjid maupun RT 02, jika ada yang warga yang meninggal dunia, maka tenaga untuk menyelenggarakan semua kegiatan fardhu kipayah dilakukan dengan sistem comot sana sini tanpa penetapan yang disyahkan.
Mengingat pentingnya penyelenggaraan jenazah dan demi kemaslahatan bersama sudah selayaknya tenaga dan biaya penyelenggaraan jenazah ini tidak lagi dibebankan kepada keluarga yang mendapat musibah.
Komentar