Postingan

RESEPSI PERNIKAHAN DI LKA UJUNGBATU

Gambar
  RESEPSI PERNIKAHAN DI LEMBAGA KERAPATAN ADAT Pernikahan adalah ibadah yang disunnahkan Rosulullah dan  paling lama dalam membuahkan pahala. Mulai dari akad nikah, sudah dihitung ibadah sampai nantinya berpisah karena meninggal dunia atau perceraian. Semua aktivitas yang dilakukan oleh pasangan yang diikat oleh pernikahan akan menjadi ladang amal bagi mereka berdua. Setiap ada akad nikah disunahkan untuk mengumumkannya kepada kaum kerabat dengan mengadakan resepsi dan syukuran. Secara tradisi resepsi pernikahan akan diisi dengan jamuan makanan secara prasmanan dan kadang juga ada hiburan. Untuk itu diperlukan lokasi yang luas untuk memasang tenda mengingat banyaknya tamu yang akan datang. Tenda akan dibuat sedemikian rupa agar bisa menampung  semua meja hidangan dan tempat duduk para tamu serta tempat pelaminan dan pentas hiburan. Tidak semua orang memiliki halaman yang luas sebagai tempat untuk memasang tenda resepsi pernikahan. Padatnya jumlah penduduk membuat penguasaan lahan se

LOMPAI PANTAU

Gambar
 LOMPAI PANTAU Seni mengolah bahan makanan menjadi sebuah masakan yang rasanya enak bersumber dari kearifan lokal yang diwariskan secara turun temurun. Dewasa ini semakin berkembang tekhnologi dalam mengolah masakan, namun pengolahan masakan secara tradisional masih tetap dilestarikan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengolah makanan secara tradisional, salah satunya adalah membuat LOMPAI.  LOMPAI adalah warisan budaya dari masyarakat Melayu Rokan dalam mengolah ikan menjadi masakan. LOMPAI diolah dengan cara membakar  ikan yang telah dibumbui dengan dibungkus menggunakan daun pisang. Aroma masakan semakin wangi dengan penambahan bungkus daun pisang yang ikut dimasak ketika dibakar. Jenis ikan yang lazim dibuat LOMPAI adalah ikan Pantau,  udang sungai atau jenis ikan lainnya yang berukuran kecil. Cara membuat LOMPAI ini mirip dengan cara membuat pepes ikan yang juga menggunakan bungkus daun pisang. Perbedaannya kalau pepes dimasak dengan dikukus, sedangkan LOMPAI dimasak deng

LAGI TIDAK MUT MENULIS

Gambar
 LAGI TIDAK MUT MENULIS Aktivitas sehari hari kadang terasa sangat menjemukan. Ada kebuntuan dalam alam fikiran dan hati terasa sempit yang tidak tau apa penyebabnya. Ide cemerlang menghilang seketika sehingga muncullah rasa malas untuk bergerak dan beraktivitas. Seperti saat ini penulis mengalami kebuntuan ide untuk mengangkat sebuah tema dalam tulisan. Alam fikiran kebingungan ketika ada hasrat untuk membuat tulisan, namun galau karena tidak menemukan sebuah tema yang akan dibuat. Karena tidak ada ide tersebut, membuat penulis menulis tentang Susana Kebuntuan kebuntuan alam fikiran yang terasa tersebut dan ternyata berbuah sebuah artikel ini. Manusia sepanjang hayatnya akan selalu dihadapkan dengan dua suasana didalam hati, yang kadang dipicu oleh sebab dan kadang tanpa ada sebab. Kadang hati terasa sangat lapang yang menimbulkan ekspresi kebahagiaan dan kadang hati terasa sangat sempit yang buahnya kegalauan.  Ketika hati lapang muncul ide ide cemerlang yang bisa diaplikasikan dalam

PERKIRAAN BIAYA PENYELENGGARAAN JENAZAH DI UJUNGBATU

Gambar
  TAKSIRAN BIAYA PENYELENGGARAN JENAZAH DI UJUNGBATU Sesama muslim memiliki kewajiban terhadap saudaranya yang seakidah, Salah satu kewajiban tersebut adalah menyelenggarakan jenazah. Menyelenggarakan jenazah adalah suatu kegiatan yang dilakukan terhadap seseorang yang telah meninggal dunia. Bagi umat Islam, penyelenggaraan jenazah terdiri atas memandikan, mengafankan, menyolatkan, dan memakamkan jenazah tersebut. Mengurus jenazah merupakan kewajiban yang wajib dilakukan atau dilaksanakan oleh orang muslim mengingat hukum mengurus jenazah adalah fardu kifayah, yang artinya jika tidak ada yang menyelenggarakan jenazah tersebut maka orang satu kampung akan berdosa dan dilaknat oleh Allah SWT. Secara tradisi yang diwariskan turun temurun, pada zaman dahulu masyarakat Ujungbatu menyelenggarakan jenazah secara bergotong royong. Adanya biaya dan tenaga yang dikeluarkan dalam menyelenggarakan jenazah tidak dibebankan kepada ahli musibah. Semua tenaga dan biaya yang diperlukan penyelenggara

MANCING BELUT RAWA STADION UJUNGBATU

Gambar
  MANCING BELUT RAWA STADION UJUNGBATU Belut merupakan jenis ikan yang banyak digemari oleh sebagian masyarakat Melayu Rokan. Belut memiliki nama latin Monopterus albums Z, merupakan jenis ikan yang tidak memiliki sisik dan tidak memiliki sirip. Tubuhnya sekilas mirip ular, namun bedanya tidak memiliki sisik dan mulutnya kecil. Daging belut rasanya gurih dan lezat jika diolah dengan tepat. Biasanya belut bisa dimasak dengan cara di goreng cabe hijau, di gulai, dan ada juga yang dibuat kerabu. Kandungan gizi dari daging belut juga tinggi seperti dilangsir dari laman  healthbenefittimes, dikatakan bahwa setiap 159 gram belut yang dimasak mengandung: 375 kalori 94,3 gram kadar air 37,6 gram protein 23,77 gram lemak total 2,86 gram abu 258,29% Vitamin A 191,67% Vitamin B12 103,65% isoleusin 103,23% lisin 95,68 % triptofan 93,69% treonin 91,71% valin 89,85% histidine 82,68 % leusin 75,20% protein 67,91% lemak total lipid 62,86% fosfor 44,59% niasin 30,09% seng 24,25% t

BEREBUT DURIAN DENGAN HARIMAU

Gambar
  BEREBUT DURIAN DENGAN HARIMAU Buah Durian didapat dari pohon durian yang banyak tumbuh dan ditanam dibekas areal peladangan atau kebun masyarakat Melayu Rokan. Biasanya lokasi kebun durian ini berjarak agak jauh dari pusat perkampungan. Sekali dalam setahun akan terjadi musim buah durian. Nama buah durian diambil dari ciri khas bentuk buah durian yang kulitnya berduri dan tajam.  Pohon durian memiliki nama ilmiah Durio zibethinus . Dari  luar bentuknya memang berduri akan tetapi isi dalamnya memiliki rasa yang manis dan legit, sehingga memicu semangat seseorang yang menyukainya untuk berburu buah durian ini. Secara tradisi yang diwariskan turun temurun adalah hal lumrah di tengah masyarakat Melayu Rokan jika mendapatkan buah durian yang jatuh dari pohon dibawa pulang. Karena hukumnya secara adat selama tidak dipanjat pohon tersebut, dan bukan untuk tujuan komersil maka dibolehkan mengambil buah durian yang jatuh walaupun pohon durian tersebut bukan miliknya selama tidak berebut de

TRADISI MENGGUNAKAN TENAGA MONYET PANEN BUAH KELAPA

Gambar
  TRADISI MENGGUNAKAN TENAGA MONYET PANEN BUAH KELAPA Kelapa atau kembie dalam bahasa Melayu Rokan memiliki nama latin Cocos nucifera . Pohon kelapa secara turun temurun ditanam oleh masyarakat Melayu Rokan di sekitar pekarangan rumahnya. Semua bagian dari satu batang pohon kelapa bisa bisa diambil manfaatnya. Mulai dari daun untuk membuat ketupat, Lidinya untuk membuat sapu, batang nya untuk bangunan, akarnya untuk obat dan umbutnya pun bisa diolah jadi makanan. Kalau buahnya bisa menghasilkan santan untuk bumbu rempah, air buah kelapa untuk obat , tempurung untuk arang dan sabutnya untuk membuat sapu. Sangat mudah panen buah kelapa jika pohonnya masih rendah, namun jika sudah tinggi apalagi mendekati "Sako", maka diperlukan keahlian khusus untuk panen buah kelapa ini. Kata SAKO , Adalah istilah untuk pohon kelapa yang sudah habis masa produktifnya. Jenis kelapa yang ditanam pada zaman dulu adalah jenis kelapa kampung yang batangnya tumbuh menjulang tinggi pada usia puncak